Teaterjepang memiliki sejarah yang panjang dan kaya, namun ide untuk mengunjungi pentas teater di sebuah negeri asing sepertinya terasa sedikit menyeramkan. perbedaan teter tradisional dengan teater modern adalah sebagai berikut: jelaskan perbedaan drama tradisional dan modern.
Definisiserta perbedaan antara teater tradisional dan teater modern. Peta kompetensi kompetensi mengidentifikasi perbedaan teater tradisional, modern dan kontemporer menunjukkan identifikasi dari fungsi teater tradisi, . Admin blog tips membedakan 2019 juga . Memperjelas perbedaan teater modern dan tradisional jelaskan .
Foto iStock. Teater tradisional berfungsi sebagai sarana upacara penghormatan kepada roh nenek moyang atau dewa, hiburan, serta presentasi estetis yang berpadu satu dalam sebuah pementasan. Misalnya, dalam pertunjukan wayang kulit di daerah Jawa Tengah, akan terlihat unsur-unsur ritual, hiburan, serta presentasi estetisnya.
Vay Tiền Nhanh. Home » Perbedaan Teater Tradisional Dan Teater Modern
– Di Indonesia, teater merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang disajikan oleh sekelompok orang di hadapan khalayak ramai. Jika dimaknai dalam arti luas, teater adalah sebuah drama atau kisah kehidupan manusia yang kemudian dipentaskan di atas panggung, ditujukan untuk menjadi hiburan bagi banyak orang, dengan didasarkan pada naskah tertulis dan didukung oleh nyanyian, tarian, dan teater sendiri, dapat dibagi menjadi dua bagian, dan keduanya saling mengikat serta memberi pengaruh satu sama lain. Kedua jenis teater tersebut dikenal dengan sebutan Teater Tradisional dan Teater Non Tradisional Teater Modern.Teater TradisionalTeater tradisional atau yang juga dikenal dengan istilah “Teater daerah” merupakan suatu bentuk pertunjukan dimana para pesertanya berasal dari daerah setempat dengan cerita yang bersumber dari kisah-kisah yang sejak dulu telah berakar dan dirasakan sebagai milik sendiri oleh setiap masyarakat yang hidup di lingkungan tersebut, misalnya mitos atau legenda dari daerah itu. Dalam teater tradisional, segala sesuatunya disesuaikan dengan kondisi adat istiadat, diolah sesuai dengan keadaan sosial masyarakat, serta struktur geografis masing-masing daerah. Teater Tradisional mempunyai ciri-ciri yang spesifik kedaerahan dan menggambarkan kebudayaan tradisional memiliki ciri-ciri khusus sesuai dengan gambaran kebudayaan daerahnya, seperti berikut ini 1. Bahasa yang digunakan adalah bahasa daerah setempat, yang tentu lebih akrab di telinga masyarakat sekitar. 2. Seringkali terdapat unsur nyanyian serta tari-tarian di dalamnya. 3. Diiringi oleh alat musik tradisional, biasanya berupa alat tetabuhan yang identik dengan daerah tersebut. 4. Dilakonkan dengan banyak improvisasi di dalamnya. 5. Terjadi banyak interaksi antara pemain dengan penonton. 6. Pementasan kebanyakan dilakukan diluar ruangan, seperti lapangan ataukah halaman rumah. 7. Pementasan panggung cukup sederhana dengan suasana yang ModernTeater non tradisional atau teater modern, adalah jenis teater yang tumbuh dan berkembang di tengah keramaian kota dengan adanya pengaruh dari teori Barat. Cerita yang dipentaskan bersumber dari sebuah karya sastra atau peristiwa sehari-hari. Naskahnya terdiri dari peranan central, pembentukan watak dan karakter tokoh, serta alur cerita. Para pemain harus meminimalisir improvisasi dengan maksud agar bangun ceritanya standar, sehingga meskipun dilakukan pementasan berulang-ulang kali, cerita tetap sutradara sangatlah penting dalam teater modern, karena merupakan tokoh central yg memiliki hak tunggal dalam hal menginterpretasikan naskah cerita yang ingin ditampilkan dan dipersembahkan kepada contoh dari teater modern ini antara lain – Drama – Teater – Sinetron – FilmCiri-ciri dari teater modern yaitu 1. Panggung tertata rapi dengan jenis peralatan yang lebih kompleks dibandingkan dengan teater tradisional. 2. Umumnya pementasan teater modern dilaksanakn di sebuah gedung tertutup. 3. Terdapat pengaturan akan jalur cerita yang dipentaskan. 4. Jumlah peserta lebih banyak dibandingkan teater tradisional. 5. Tidak banyak interaksi yang dilakukan antara penonton dengan antara teater tradisional dengan teater modernSatu perbedaan yang cukup menonjol antara teater tradisional dengan yang modern adalah interaksi dengan penonton. Dalam teater tradisional, penonton dianggap sebagai satu bagian dari pertunjukan sehingga pemain yang berada di panggung banyak melakukan interaksi dengan penonton. Sedangkan dalam teater modern, terdapat batasan yang cukup tegas antara pemain dengan itu, tempat pelaksanaan dan aturan tata panggung juga sangat jauh berbeda. Pada teater tradisional, panggung yang disiapkan cukup sederhana, dengan suasana yang lebih santai. Kadang diselipkan pula sedikit humor untuk menghibur para penonton. Sedangkan dalam teater modern, tata panggungnya lebih tersusun rapi, dengan suasana yang formal dan dipertotonkan diatas panggung dengan ukuran yang lebih dengan terus berjalannya waktu, muncullah berbagai aliran teater modern yang mana jika diteliti dengan seksama, memiliki ciri-ciri yang mendekati aliran teater tradisional. Berpuluh-puluh tahun yang lalu, saat pertunjukan teater sedang berada pada masa kejayaannya, teater mencoba untuk melenyapkan gabungan antara penonton dan pemainnya. Para tokoh diberi keleluasaan untuk membuat improvisasi menarik seperti halnya teater tradisioanal. Namun, untuk memperjelas komunikasi yang disampaikan, dialog verbal diminimalisir penggunaannya, dan dialihkan dengan menggunakan bunyi, gerakan tubuh, properti panggung, dan lain sebagainya. Ini dijadikan sebagai sarana komunikasi guna menyampaikan isi cerita yang dilakonkan.
Teater sebagai seni pertunjukan berdasarkan ciri-ciri pokok seninya, dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu teater tradisional dan teater modern. Dari kedua jenis teater tersebut tentu saja ada perbedaan-perbedaan yang menjadi cirikhas masing-masing jenis teater tersebut. Perbedaan ciri-ciri pokok teater tradisional dan teater modern antara lain, sebagai berikut; Perbedaan Teater Tradisional dan Teater Modern No. Teater TradisionalTeater Modern 1Karya teater lebih bersifat "anonim", artinya tidak diketahui penciptanyaKarya teater diketahui pengarang atau penciptanya 2Pewarisan seni bersifat turun temurun dan bersifat seni bersifat temporal. 3Tidak ada naskah baku atau naskah naskah baku atau naskah tertulis. 4Pertunjukan bersifat spontan atau tanpa direncanakan dengan matang dan dilakukan melalui proses latihan. 5Pertunjukan lebih mengutamakan isi seni dari pada bentuk pertunjukan lebih beragam, tergantung stile senimannya; apakah mengutamakan isi seni, atau mengutamakan bentuk seni atau menghadirkan keduanya. 6Tempat pertunjukan bersifat bebas di area pertunjukan bersifat khusus yakni di panggung dengan keragaman bentuk stage. 7Peralatan pentasnya lebih peralatan pentas lebih modern dan lengkap dengan beberapa unsur penunjang artistiknya. 8Waktu pertunjukan dilakukan dalam jangka waktu yang relatif panjang semalam suntuk.Waktu pertunjukan lebih pendek dan terbatas 2 atau 3 jam. 9Peristiwa pertunjukan dibangun penuh keakraban dan tanpa jarak dengan pertunjukan dapat dilakukan dengan kecenderungan adanya jarak estetis dan atau lebur menjadi satu tanpa jarak dengan penonton. 10Penonton bersifat bebas tanpa harus bersifat khusus dan membayar. 11Menggunakan bahasa daerah bahasa lokal unsur bahasa lebih bebas; bahasa Indonesia, bahasa daerah, bahasa asing ataupun bahasa campuran. 12Fungsi pertunjukannya berkaitan dengan upacara adat/ upacara keagamaan dalam kegiatan masyarakat secara pertunjukannya mengarah pada seni tontonan sebagai hiburan. Berdasarkan perbedaan ciri-ciri pokok seni teater dan hubungan seni teater yang mendasari bentuk pertunjukannya dapat diambil kesimpulan bahwa keberadaan seni teater tradisional tumbuh dan berkembang ditengah masyarakat pendukungnya, baik pada masyarakat suku pedalaman, masyarakat perkampungan, pedesaan dan masyarakat istana/ keraton atau pendopo. Dalam perkembangannya teater sebagai salah satu bentuk karya seni pertunjukan ditinjau dari media yang digunakannya, Sumardjo 2000, mengatakan teater dapat dibedakan ke dalam; teater boneka dan teater manusia. Teater boneka adalah bentuk pertunjukan teater dengan media ekspresi seninya menggunakan alat boneka atau disebut teater muffet. Contohnya, Wayang Golek, Wayang Kulit dan sebagainya. Teater dengan media manusia, yakni dapat dibedakan menjadi teater orang dan teater tutur. Teater dengan medium utama orang atau manusia, banyak ditemukan pada bentuk dan jenis teater tradisional dan modern sebagai ciri-ciri utama manusia ditempatkan sebagai pemeran, aktor, aktris di atas pentas. Teater tutur mempunyai kekhasan penyajian dalam penyampaian teks, dialog berupa kata-kata yang dibawakan oleh tokoh pemeran yang diungkap dengan cara dilagukan, bernyanyi, seperti juru dongeng atau bercerita. Contohnya; Kentrung Jawa Timur, Seni Patung, Beluk Jawa Barat, MPToh Aceh, dan lain-lain. Teater berdasarkan bentuknya dikenali dua bentuk, yakni teater Verbal dan NonVerbal. Teater verbal, lebih menekankan pemeran tokoh cerita melakukan percakapan dialog antar tokoh atau sendiri dengan alasan bahwa pesan dalam cerita yang ingin disampaikan pada penonton disampaikan atau digambarkan menggunakan bahasa kata-kata. Contohnya; Sandiwara Radio, Teater Tutur, Stand Up Comedy, Mendongeng, Story Teling, dan lain-lain. Teater nonverbal, artinya pesan cerita yang akan disampaikan pada penonton dapat digambarkan laku dramatiknya lewat kekuatan ekspresi gerak tubuh pemeran. Contohnya; Teater Tubuh, Teater Gerak, Seni Pantomim, Teater Mini Kata Teater Rendra, Jakarta. Baca juga Pengertian Teater, Fungsi Teater, dan Jenis-Jenis Teater di Indonesia Ciri-Ciri Teater Tradisional dan Jenis-Jenis Teater Tradisional Nusantara 7 Unsur Teater Menurut Urutannya Secara Lengkap 5 Jenis Teater Menurut Bentuk Penyajiannya Demikian pembahasan tentang "Perbedaan Teater Tradisional dan Teater Modern". Semoga dapat memberikan tambahan pengetahuan dan manfaat bagi pembaca. Baca juga artikel seni menarik lainnya di situs
jelaskan perbedaan teater tradisional modern dan kontemporer